Persiapan Mudik Bersama Rayyaan

Credit pic: Americanas

Sebelum Manado terkena banjir bandang, sebenarnya saya dan suami sudah ada rencana untuk mudik ke Bandar Lampung walau waktunya belum ditentukan. Mudiknya kali ini hanya berdua, yaitu saya dan Rayyaan. Pekerjaan suami membuatnya belum bisa ikut pulang kali ini. Setelah musibah banjir yang ceritanya pernah saya tulis di artikel berjudul Catatan Paska Banjir ini, saya sempat bimbang apakah jadi mudik dalam waktu dekat. Karena cuaca yang tidak menentu pastinya ada kekhawatiran tersendiri soal keselamatan. Tapi sejauh ini penerbangan dari dan ke Manado diberitakan aman-aman saja tanpa ada gangguan. Yang terjadi saat banjir adalah sulitnya calon penumpang menuju ke bandara karena banjir dan macet dimana-mana.

Pada akhirnya kami putuskan bahwa saya dan Rayyaan in syaa Allah akan mudik ke Bandar Lampung pada hari Minggu, 26 Januari 2014 besok. Pertimbangan lainnya adalah kemungkinan suami saya akan dinas luar selama kurang lebih sebulan. Otomatis saya hanya akan berdua saja dengan Rayyaan di rumah. Karena mengingat kondisi Manado yang sedang dalam pemulihan pasca banjir, suami akhirnya meyakinkan agar saya dan Rayyaan sebaiknya mudik dulu selama ia dinas luar. Di samping itu Eyangnya Rayyaan juga tak urung menjadi semakin kangen dengan cucunya setelah mendengar berita soal banjir bandang di Manado. Bismillah, semoga perjalanan mudik saya dan Rayyaan lancar dan aman. Juga apabila suami saya harus dinas luar di tempat yang agak jauh dari kota Manado (waktu dan tempat pastinya belum ditentukan) semoga selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Aamiin…

Mudik berdua saja dengan balita yang sedang aktif-aktinya tentu banyak yang harus dipersiapkan. Awalnya suami sempat menawarkan untuk mengantar pulang. Namun saya yakinkan ia bahwa saya in syaa Allah bisa. Kalau suami harus mengantar, menginap satu dua malam lalu kembali ke Manado rasanya kok capek sekali. Selain itu harga tiket pesawat sedang lumayan mahal he he (emak ngirit). Bukannya saya belum pernah pergi berdua saja dengan Rayyaan. Sesekali saya belanja kebutuhan rumah hanya berdua saja dengan Rayyaan. Pergi pulang naik taksi pernah, pergi naik angkot dan pulang naik taksi pernah, pergi pulang naik angkot pun pernah he he. Jika ingin pergi naik angkot, sebelumnya saya harus mendaki dulu kurang lebih 100 meter menuju jalan besar. Bayangkan berjalan mendaki sambil menggedong tas ransel di belakang dan balita di bagian depan, sambil membawa bawaan di tangan kanan dan kiri pun pernah he he. Jadi ya semoga latihan mendaki saya nanti cukup untuk bekal perjalanan mudik he he.

Berpergian apalagi mudik dengan balita berarti harus siap dengan bawaan seabrek-abrek. Ini dia yang rencananya akan saya bawa:
1. Tas ransel (pinjaman dari suami hi hi)
2. Tas perlengkapan bayi
3. Koper ukuran sedang

Koper ukuran sedang akan saya gunakan untuk membawa baju yang akan dipakai selama tinggal di Bandar Lampung. Saya sendiri rencananya tidak akan membawa banyak baju. Yang perlu lebih banyak baju adalah Rayyaan, itupun jika kurang saya bisa membeli saja di sana. Barang-barang lain yang sedang saya pikirkan harus di tas mana menaruhnya adalah barang-barang ini:
1. Makanan, minuman, serta cemilan untuk Rayyaan (beserta wadah plastik dan cooler bag)
2. Nursing cover
3. 2 pasang baju ganti untuk Rayyaan
5. 5 buah pospak
6. Waslap dan tisu
7. Sabun mandi bayi
8. Sabun muka
9. Tisu basah
10. Plastik (just in case Rayyaan pup)
11. Hand sanitizer
12. Mainan kecil (saya belum memutuskan apa yang akan dibawa)
13. Power bank dan charger
14. Dompet
15. Kamera
16. Laptop
17. Mukena

Makanan dan cemilan yang rencananya akan saya bawa untuk Rayyaan adalah nasi tim dan roti. Untuk minumannya saya sedang memikirkan apakah akan lebih praktis jika membawa sedotan bersih saja serta air mineral botol. Pasalnya botol minumnya Rayyaan berukuran kecil jadi harus sering diisi. Makanan untuk saya sih tidak terlalu saya pikirkan, roti saja sudah cukup. Selain itu, maskapai yang kami gunakan biasanya memberi makan siang (ngarep he he).

Pospak dan baju ganti sengaja saya bawa lebih. Saya juga membawa sabun mandinya Rayyaan. Ini karena saat mudik lebaran dulu saya mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Pesawat yang harusnya kami naiki rusak hingga delay sampai 6 jam tidak ada kepastian berangkat. Akhirnya kami memaksa pindah maskapai namun saat tiba di Soekarno Hatta sudah terlalu malam sampai akhirnya harus menginap di losmen (tidak ditanggung maskapai). Keesokan harinya kamipun terpaksa melanjutkan perjalanan lewat darat dan air (terpaksa merelakan tiket Jakarta – Bandar Lampung tidak diganti, malas mengurusnya). Kejadian delay dan harus menginap ini terulang saat kami kembali ke Manado namun dengan maskapai yang berbeda. Bedanya maskapai yang ini benar-benar bertanggungjawab terhadap penumpangnya. Akomodasi selama menginap gratis dan kami dipastikan mendapat tempat di penerbangan paling awal ke Manado.

Oke kembali ke persiapan mudik beberapa hari lagi. Saya tentu berharap perjalanan kali ini lancar, aman dan tepat waktu. Jadwal penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi adalah jam 10.50 WITA, sementara dari Soekarno-Hatta jam 15.25 WIB. Semoga Rayyaan si bujang kecil yang makin aktif ini anteng selama di pesawat dan menunggu di bandara. Saya juga berharap semoga Rayyaan pupnya pagi-pagi saja di rumah hi hi. Semoga saya bisa menghandle semua bawaan terutama saat saya akan dan sedang sholat, juga saat mungkin saya ingin makan.

Nah Mommies apakah ada yang pernah berpergian hanya dengan si buah hati saja? Kalau ada hal lain yang bisa jadi masukkan, silakan ya. Amat berharap dapat tips dan doanya he he…

12 pemikiran pada “Persiapan Mudik Bersama Rayyaan

  1. Sayaaaa…. pernah mudik berdua doang sama baby Nisa 10 bulan Jepang-Jakarta. Hehehe. Rayyan usia berapa Mak? Saya dulu hasil packing dapet satu koper besar, satu tas jinjing, dan satu ransel, sama satu bayi. Hihihi. Koper sama tas jinjing masuk bagasi. Yang saya bawa ransel gendong belakang sama bayi Nisa gendong depan. πŸ˜€

    Itu ransel isinya semua poin Mak di atas (1-17). Tapi ada beberapa yang saya ga bawa. Nursing cover saya ga bawa. Saya mengandalkan jilbab, hehe. Nisa saya gendong pake gendongan carrier, jd pas nyusuin ga perlu lepas gendongan. Makanan saya bawa dua kotak bekal kecil isinya bubur buat dua kali makan (siang & sore), sama kotak kecil cemilan kue buat emut emut Nisa di pesawat. Mainan saya bawa satu yang bisa dipegang Nisa.
    Ceritanya pernah saya tulis di blog Mak. Silakan kalau mau baca. πŸ™‚ http://catatanmamanisa.wordpress.com/2012/10/16/7-jam-di-udara-bersama-baby-nisa/

    Semoga lancar ya Mak perjalanannya. πŸ™‚

  2. aku gendongan, tas (kurang lebih sama isinya ), bouncer lipat, dan stroller πŸ˜€
    tar aku posting juga ahhh πŸ™‚
    aku keliling jawa timur dan jawa tengah selama sebulan bulan desember pas raffi 3 bulan hehe

Tinggalkan Balasan ke puspitaheni Batalkan balasan